Sejarah Perang Banjar Melawan belanda

Sebelumnya saya menguraikan mengenai histori Perang banjar melawan belanda. Sedikit penulis deskripsikan mengenai banjar. Banjar adalah satu diantara suku yang tingal di pulau kalimantan. Pusat peradaban Suku banjar pada saat lantas terdapat di banjar masin. Banjar masih tetap adalah ibukota provinsi kalimantan selatan. Suku serta masarakatnya populer jadi bangsa pejuang dalam menghadapai penjajahan bangsa barat di indonesia. Kerajaan banjar atau banjar masin adalah merupakan kelanjutan dari kerajaan daha yang beragama hindu. Kerajaan ini memerintah hingga 1860 M. 

A. Penyebabnya perang banjar melawan belanda 
penyebabnya geram banjar melawan belanda 

Kekayaan alam kalimantan yang berlimpah seperti intan, emas lada, rotan serta damar dan rempah yang lain jadi malapetaka untuk masyarkat serta kerajaan banjar. Hal semacam ini lah sebagai penyebabnya banyak negara eropa ingi kuasai banjar. Sekian perihal dengan belanda. Dimana belanda menginginkan kuasai kekayaan alam dari banjar dengan jalan monopoli perdagangan. Kekuasaan belanda yang makin kuat di beberapa daerah di nusantara jadi bahan penekan untuk belanda untuk kuasai kalimantan. Ditambah janji manis belanda pada raja kerajaan banjar yakni raja sulaiman. 
Sesudah melalului rayuan serta desakan belanda berhasil menbuat perjajian dengan Raja sulaiman pada th. 1817 M. Didalam kesepakatan ini Raja sulaiman menyerahkan banyak daerah kekuasaannya pada belanda. Diantaranya daerah daerah Dayak, Sintang, Bakumpai, Tanah Laut, Mundawai, Kotawaringin, Lawai, Jalai, Pigatan, 
Pasir Kutai, serta Beran. Dengan kesepakatan ini Lokasi kekuasaan belanda makin luas di kalimantan serta demikian sebaliknya kekuasaan kerajaan banjarmasin makin sempit. Hal semacam ini mengakibatkan problem sosial serta ekonomi untuk kerajaan serta orang-orang banjar. Hal semacam ini di perparah dengan di selenggarakan nya kesepakatan pada raja adam alwasikh dengan belanda pada 4 mei 1826 dimana wilaya kekuasan kerajaan banjar makin di persempit cuma tersisa daerah hulu sungai, martapura serta banjar masin. sesaat daerah kekuasaan Belanda makin bertambah. 

Kondisi ini makin jelek sesudah terjadinya persaingan perebutan kekuasaan didalam kerajaan banjar. Hal semacam ini berlangsung waktu Putra mahkota Abdul Rakhman wafat dengan mendadak th. 1952 m. Perbutan berlangsung pada ketig putra sultan yakni : 

 Pangeran hidaytullah didukung oleh pihak istana serta memegang surat wasiat segagai pengganti sultan. 
 Pangeran Tamdjidillah didukung oleh belanda 
 Pangeran Prabu Anom di jdukung jadi mangku bumi 

Mendengar berita kematian sang putra mahkota belanda segera sigap ambil aksi. Aksi belanda yakni melantik pangeran Tamdjilah jadi raja banjar lewat perwkilannya Residen E. F Graaf Von. Sedang Pageran hidyatullah jadi Mangku bumi. Hal semacam ini pasti mengakibatkan ketidak sukaan orang-orang serta beberapa petinggi kerajaan banjar. Terdapat banyak argumen ketidak sukaan itu diantaranya : 

1. Karna dalam surat wasiat yang di tinggalkan sultan yang jadi pangeran yaitu Pangeran Hidaytullah 
2. Belanda tidak memiliki hak menetukan sepihak mengenai pengangkatan Sultan di kerajaan banjar 
3. Rutinitas jelek Pangeran tandjidillah yang menyukai minuman keras, Berjudi serta rutinitas jelek lainnya 
4. Penghilangan hak istemewa pada saudara pangeran tamdjidillah oleh Sutan Tamdjijillah 
5. Dibuangnya prabu Anom ke Bandung yang semestinya menurut wasiat jadi Mangku Bumi 
6. Jadi mangku bumi disisihkan dalam pengambilan ketentuan perlu oleh sutan Tamdjidillah 

Dengan sebab diatas terjadi pergolakan pada pengangkatan itu. Salah di pedalaman banjar yang di pinpin Oleh panembahan Muning “Aling”. Panembahan muning mendapap wangsit dalam Semedinya. Isi wangsitnya yakni supaya kekuasaan sutan banjarmasin di kembalikan pada Pangeran Antasari. Pangeran antasari Adalah sepupu pangeran hidayatullah. Pergerakan ini makin menbuat kesultanan banja makin tidak kondusif. 
Pergerakan aling berpusat di tepian Sungai muning atau yang diberi nama juga “serambi Mekah” Karna beliau dipandang sakti oleh orang-orang hingga memperoleh banyak pengikut. Sesudah menpunyai banyak pengikut Aling memohon pada pangeran antasari untuk geser ke tepi sungai kuning. Karna kekecewaan pangeran antasari dengan kerajaan beliau mengambil keputusan gabung dengan Aling. 

B. Pangeran antasari Meminpin perang banjar melawan belanda 

pangeran antasari Sesudah bergabungnya Pangeran antasari kemampuan mereka makin bertambah. Hasrat antasari untuk turunkan tahta kerjaan yang di pegang sultan tamdjidillah. Karna pangeran antasari berasumsi sultan tamdjillah jadi antek belanda. Dalam upayanya ini Pangeran antasari didukung oleh pihak salah satunya : Sultan pasir, tumenggung surapati (peminpin orang dayak serta support dari pengiku aling. 

Perperangan dengan belanda berlangsung di tambang batu bara di pengaron tgl 28 April 1859 M. pada perang ini pasukan aling berhasil menbakar tambang serta pemukiman orang -orang belanda di sekitaran pertambangan. Tetapi tidak berhasil kuasai pertambangan itu. Perlawanan ini di pinpin oleh penembahan aling serta sultan Kuning. Sesudah penyerangan ini keluar perlawanan di beberapa daerah beda seperti perkebunan punya belanda di Gunung jombak, kelompok serta dangkal. Mulai sejak waktu itu berkobarlah perang banjar. 

Dengan terdapatnya pemberontakan menbuat kesultanan banjar makin kacau. Karna permberontakan ini, belanda berasumsi sultan tamdjidillah tidak manpu memerintah. Pada akhirnya dia di asingkan ke Bogor 1859 M. Lalu belanda menbujuk sultan hidayatullah untuk jadi sultan namu beliau menampik. Penolakan ini di sebabkan oleh sikap licik serta tipu daya dari belanda. Pada akhirnya sultan hidayatullah pilih gabung dengan rakyat melawan belanda. 
Di pihak beda pasukan pangeran Antasari menyerbu pos-pos belanda di Martapura. Penyerangan ini Pangeran Antasari didukung luas dari Ulama serta Punggawa kerjaan banjar. Dalam serangan ini Pasukan Antasari yang di bantu Haji Banyu asin, Kiai Langlang, Kiai lemang, serta kiai Demang lehman berhasil menyerang benteng belanda di Tabanio pada bln. agustus 1859. Ditempat beda Pasukan Surapati berhasil menengelammkan kapal belanda, serta merampas senjata di kapal itu. Hal semacam ini tandanya makin meluasnya perang banjar melawan belanda. 

Ditempat beda juga berlangsung pertempuran melawan belanda seperti : 

1. Di Sekitaran banua lima dibawah pinpinan Tumenggung Jalil 
2. Di Sekitaran martapura dibawah pinpinan Kiai demang Lehman yang berusah mepertahankan benteng tabanio dari serangan belanda. Dalam pertempuran ini sembilan tentara belanda tewas. Tetapi belanda tingkatkan jumlah pasukan serta berhasil mengepung benteng tabanio. Hingga banyak prajurit Kiai demang yang wafat dalam pertempuran. Tetapi kiai serta sisa pasukannya berhasil melepaskan diri dari pengepungan ini. 
3. Di tanah laut dan di selama sungai barito Dibawah pipinan Pangeran Antasari. Pada saat itu masuk bln. Agustus-September th. 1859 pertempuran 

Di rebutnya benteng tabanio oleh belanda tidak menurunkan perlawanan rakyat banjar melawan belanda. Hal semacam ini karna di dasari jiwa jihad fi sabilillah serta perlawan pada orang kafir. Pada Bln. september Kiai Lehman serta beberapa pemeinpi perlawanan seperti tumenggung jalil, pangeran muhammad Aminullah wafat kan medan pertempuran di daerah tanah laut menuju kandangan untuk membuat perundingan dengan tokoh-tokoh perlawan yang lai. Dalam pertemuan itu diambil sikap bulat menampik tawaran berunding dengan belanda serta membuat kiat perang melawan belanda salah satunya : 

1. Pemusatan kemampuan perlawanan di daerah Amuntai. 
2. Buat dan menguatkan pertahanan di daerahTanah Laut, Martapura, Rantau serta Kandangan. 
3. Pangeran Antasari juga akan menguatkan pertahanan di daerah Dusun Atas. 
4. Mengupayakan penambahan senjata dari luar banjar serta produksi sendiri. 

Jadi catatan dalam pertemuan ini di ucapakan satu sumpah perlawan pada belanda yakni “Haram Manyarah Waja Hingga kauting” yang berarti, Akan tidak sempat menyerah melawan belanda hingga titik darang penghabisan. 

C. Lanjutan perang banjar melawan belanda sesudah sumpah perlawanan 

Sesudah penyusunan siasat serta sumpah setia beberapa peminpinpelawanan meneruskan perperangan. Untuk hadapi Perlawanan ini, Pasukan belanda menbangun benteng benteng pertahanan. Seperti di tapim, menperkuat benteng munggu thayor, dan Benteng Amawang. Benteng amawang berupaya diambil oleh pasukan kiai demang lehman, Tetapi tidak berhasil. Sesudah penyerangan yang tidak berhasil itu, Kiai demang leman serta pasukannya pilih mudur ke daerah barabai. Maksudnya adalah untuk menbantu menperkuat pertahanan pasukan sultan hidayatullah. 
Di barabai pengikut sultan hidayatullah serta pasukan kia demang lehman mengahdapi serbuan besar-besaran tentara belanda dibawah pinpinan G. M Verspyck. Pasukan belanda terbagi dalam pasukan infantri dari batalion VII, IX, XII serta di lebih 100 orang pembawa peralatan perang serta makanan. Dan mengerahkan kapal dari suriname, bone serta kapal-kapal kecil yang lain. 
Dalam pertempuran ini pasukan sultan hidayatullah alami kekalahan. Hal semacam ini dikarenakan oleh sebagian aspek. Diantaranya : 

 Pasukan belanda lebih unggul dari sisi jumlah pasukan serta perlatan perang yang di pakai. Seperti meriam serta senjata api 
 Pasukan belanda adalah pasukan tempur terlatih 

Untuk hindari kerugian yang semakin besar, jadi Hidayatullah serta Demang Lehman menarik mundur pasukannya dari medan pertempuran. Lalu beliau membuat pertahanan di Gunung Madang. Semuanya kemampuan di kerahkan belanda untuk menangkap sultan hidayatullah di gunung madang, Tetapi dalam pertempuran di gunung madang beliau serta sisa pasukan berhasil melepaskan diri dari pengepungan belanda. Dengan sekurang-kurangnya sisa pasukan pangeran hidayatullah meneruskan perang dengan bergerilya di rimba, Tetapi berhasil ditangkap oleh belanda pada tgl 28 Februari1862 M. Serta di buang ke cianjur, Jawa barat dengan keluaganya.
Sejarah Perang Banjar Melawan belanda | zombie | 5